Ust. Nur Hidayat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
الحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ اْلمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَاقْتَفَى.
Anak-anakku semua!
Ketika pagi hari saat merayakan haflah akhirussanah yang penuh berkah, pasti akan banyak saya temui ungkapan, ekspresi, dan status media sosial tentang rasa syukur dan kebahagiaan yang dirasakan oleh siswa-siswi kelas XII MA Islamiyah Attanwir. Syukur dan bahagia karena telah merampungkan masa studi selama enam atau empat tahun di madrasah yang tercinta ini. Saya nikmati dan berusaha merasakan apa yang mereka rasakan. Ada yang merasakan senang, haru, dan ketidak percayaan kalau hari ini mereka diwisuda, dan semoga tidak ada ungkapan “setelah ini, saya mau ke mana?”.
Momen yang indah ini perlu kita syukuri. Lihatlah kanan kiri kita, teman sebangku kita yang dulu, tidak semua ikut wisuda bersama kita. Karena satu dan beberapa hal, ia harus pindah atau tidak naik kelas. Oleh karena itu, rasa syukur atas pencapaian ini tidak boleh dinomor duakan.
Anak-anak!
Hari ini menjadi pertanda, bahwa secara status yuridis kalian tidak terikat dengan lembaga ini. Tidak termonitoring lagi oleh dewan pengasuh, asatidz, juga dewan kesiswaan. Tidak kalian dengar lagi mawaidh dari para masyayikh, para asatidz setiap hari di dalam kelas. Tidak pula lari berkejaran waktu masuk gerbang pukul tujuh, tidak pula berdiri muhadloroh Kamisan, menghafal mufrodat, mahfudhat, mutholaah, qawaid dan lain sebagainya. Semua telah usai dan tinggal kenangan.
Kini tiba saatnya kalian kembali kepada masyarakat, mengamalkan dan mengaplikasikan semua ilmu yang telah kalian dapat dari kelas. Pasti akan kalian hadapi dunia dengan berbagai karakter manusia, berbagai budaya, dan pemahaman pemikiran. Untuk dapat menghadapi itu semua, ingatlah pesan dari para masyayikh dan asatidz yang telah diberikan di dalam kelas.
Anak-anak!
Status ke-santri-an kalian akan diuji setelah ini, masihkah kamu menghormati kiai dan guru mu sebagaimana ketika kamu menjadi seorang santri? Masihkah kamu menjaga nama baik madrasah sebagaimana ketika kamu menjadi santri? Masihkah kamu mengamalkan wadhifah/amaliah sebagaimana ketika kamu menjadi santri? Dan masihkah kamu... ah nampaknya tidak mungkin disebutkan satu persatu, saya berharap kalian pun tahu. Semoga hari ini dan selamanya tetap menjadi santri.
Sekali lagi, selamat atas keberhasilan dan kesuksesan yang telah kalian dapat. Semoga Allah meridhai setiap langkah kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Menjelang subuh di Bojonegoro, 20 April 2023 M
29 Ramadhan 1444 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar